Rakyat, online– Langit mendung dan udara yang mulai dingin mengisyaratkan langit akan menumpahkan hujannya tak menyurutkan semangat ratusan warga Kelurahan Gunung Agung dan puluhan mahasiswa Universitas Darmajaya yang berkumpul di Jalan Pagar Alam No. 142, RT.001/LK.1, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung, Jumat 7 Februari 2025 sore.
Mereka datang untuk mengikuti sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh anggota DPRD Provinsi Lampung dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Bandar Lampung, Fauzi Heri, S.T., S.H., M.H.

Acara ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga memiliki nilai simbolis. Lokasi tempat berlangsungnya kegiatan adalah titik pertama kali Fauzi Heri memulai kampanye dalam Pemilihan Legislatif 2024. Kini, setelah dipercaya oleh masyarakat untuk mewakili suara mereka di DPRD Lampung, ia kembali dengan semangat yang sama yaitu memperkuat ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, anggota legislatif dari Partai Gerindra ini menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurutnya, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus terus diperkuat, terutama di tengah dinamika sosial dan politik saat ini.
“Masyarakat harus tetap teguh dalam nilai-nilai Pancasila. Kita harus menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya di hadapan peserta.

Meski cuaca mendung dan udara terasa dingin, antusiasme peserta tidak berkurang. Warga dengan penuh perhatian mengikuti pemaparan yang disampaikan, sementara mahasiswa Darmajaya aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para narasumber.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari komitmen Fauzi Heri dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan. Ia berjanji akan terus mengadakan program-program serupa di berbagai titik di Bandar Lampung.
“Kita tidak boleh lelah dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Ini adalah tugas kita bersama agar Indonesia tetap kuat dan bersatu,” tegasnya.
Untuk memperkaya diskusi, dua praktisi hukum, Juendi Leksa Utama, S.H., M.H. dan Wido Zuwika, S.H., dihadirkan sebagai narasumber. Mereka membahas peran hukum dalam memperkuat wawasan kebangsaan serta bagaimana Pancasila bisa menjadi dasar dalam penyelesaian berbagai konflik sosial.

Saat acara berakhir, langit semakin gelap. Namun, semangat peserta tetap menyala, membawa pulang pemahaman baru tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. (*)